Tentara Nigeria menurunkan perlengkapan mereka saat tiba di pangkalan
angkatan udara Mali di dekat Bamako, Sabtu (19/1). Pasukan regional
Afrika Barat yang pertama tiba di Mali Kamis kemarin untuk memperkuat
pasukan Prancis dan Mali yang memerangi pemberontak terkait al-Qaeda
setelah serangan udara Prancis selama tujuh hari. (REUTERS/Eric
Gaillard)
Paris (ANTARA News) - Amerika Serikat mulai mengangkut tentara Prancis dan peralatan ke Mali sebagai bagian dari bantuan logistiknya kepada pasukan Prancis yang memerangi gerilyawan Islam di Mali utara, kata seorang pejabat AS, Selasa.
Paris melakukan operasi militer terhadap para petempur Islam di Mali atas permintaan pemerintah Mali, di tengah-tengah kekhawatiran negara gurun yang luas itu dapat menjadi pangkalan bagi serangan internasional, lapor Reuters.
"Kami telah mulai mengangkut personel militer Prancis dan peralatan dengan pesawat-pesawat ke Bamako dari Istres," kata Benjamin Benson, juru bicara Komando Afrika AS (AFRICOM).
Seorang awak kamera Reuters Selasa melihat satu pesawat transpor militer berbendera AS lepas landas dari pangkalan udara Istres di Prancis selatan.
Benson mengatakan penerbangan-penerbangan AS telah dimulai Senin, tetapi menolak merinci mengenai jumlah pesawat yang digunakan.
"Kami sejauh ini melakukan dua penerbangan hari ini. Satu penerbangan pagi hari dan satu lagi setelah itu. Kami akan terus melakukan operasi-operasi selama dua hari ke depan seperti yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Prancis bagi pengiriman peralatan itu," katanya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis Thierry Burkhard Senin mengatakan Inggris, Belgia, Kanada dan Denmark siap mengangkut peralatan Prancis.
Benson mengatakan AS juga bekerja sama dengan Prancis menganai masalah-masalah intelijen, tetapi menolak mengatakan apakah pesawat-pesawat tanpa awak juga digunakan. (RN/Z002)
Paris (ANTARA News) - Amerika Serikat mulai mengangkut tentara Prancis dan peralatan ke Mali sebagai bagian dari bantuan logistiknya kepada pasukan Prancis yang memerangi gerilyawan Islam di Mali utara, kata seorang pejabat AS, Selasa.
Paris melakukan operasi militer terhadap para petempur Islam di Mali atas permintaan pemerintah Mali, di tengah-tengah kekhawatiran negara gurun yang luas itu dapat menjadi pangkalan bagi serangan internasional, lapor Reuters.
"Kami telah mulai mengangkut personel militer Prancis dan peralatan dengan pesawat-pesawat ke Bamako dari Istres," kata Benjamin Benson, juru bicara Komando Afrika AS (AFRICOM).
Seorang awak kamera Reuters Selasa melihat satu pesawat transpor militer berbendera AS lepas landas dari pangkalan udara Istres di Prancis selatan.
Benson mengatakan penerbangan-penerbangan AS telah dimulai Senin, tetapi menolak merinci mengenai jumlah pesawat yang digunakan.
"Kami sejauh ini melakukan dua penerbangan hari ini. Satu penerbangan pagi hari dan satu lagi setelah itu. Kami akan terus melakukan operasi-operasi selama dua hari ke depan seperti yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan Prancis bagi pengiriman peralatan itu," katanya.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Prancis Thierry Burkhard Senin mengatakan Inggris, Belgia, Kanada dan Denmark siap mengangkut peralatan Prancis.
Benson mengatakan AS juga bekerja sama dengan Prancis menganai masalah-masalah intelijen, tetapi menolak mengatakan apakah pesawat-pesawat tanpa awak juga digunakan. (RN/Z002)
0 komentar:
Posting Komentar