BLOGGER INI MASIH DALAM TARAF RANCANGAN

Rabu, 23 Januari 2013

Clinton menjelaskan insiden Benghazi di Senat


Hillary Clinton memberi keterangan di Senat AS
Dalam pernyataan pembukanya Clinton mengatakan insiden Beghazi tidak dalam situasi vakum.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, mengatakan bertanggung jawab dalam serangan atas kantor Konsulat Jenderal AS di Benghazi, Libia, tahun lalu.
Dalam serangan 11 September 2012 tersebut, Duta Besar Klik Amerika Serikat, John Christopher Stevens tewas bersama tiga staf lainnya.
"Saya mengambil tanggung jawab," tutur Clinton dalam dengan pendapat dengan Komite Hubungan Luar Neger Senat, Rabu 23 Januari.
Clinton awalnya akan memberi keterangan kepada Senat tahun lalu namun dia menderita Klik penggumpalan darah Klik setelah terjatuh karena pingsan beberapa hari sebelumnya.
Dalam pernyataan pembukaannya di Senat, Clinton menjelaskan meningkatnya militan Islam di kawasan Afrika Utara setelah jatuhnya beberapa pemimpin di sana dan mengatakan insiden Benghazi tidak terjadi dalam situasi vakum.
"Revolusi Arab telah mengguncang dinamika kekuasaan dan menghancurkan aparat keamanan di seluruh kawasan," tuturnya.
Clinton rencananya akan mundur dari jabatan Menteri Luar Negeri dalam beberapa hari mendatang, Klik begitu Senat menyetujuiKlik pencalonan John Kerry sebagai penggantinya.
Dia menegaskan bahwa langkah-langkah sudah diambil untuk menjamin keamanan atas misi Amerika Serikat di luar negeri.

Tegaskan komitmen

Serangan Benghazi

Duta besar Amerika Serikat dan tiga staf tewas dalam serangan di Benghazi.
"Tidak ada yang lebih berkomitmen untuk memperbaikinya. Saya bertekad meninggalkan Departemen Luar Negeri dan negara kita lebih aman, lebih kuat, dan lebih terlindungi."
Ditambahkannya bahwa tidak ada upaya menutup-nutupi peristiwa di seputar serangan di Benghazi, seperti yang dituduhkan oleh kubu Partai Republik.
"Saya ingin mengatakan bahwa orang menuduh duta besar Susan Rice dan pemerintah menyesatkan warga Amerika. Saya mengatakan, dengan berupaya berada di tengah hal ini dan memahami hal yang terjadi, tidak ada yang lebih jauh lagi dari kebenaran," tegasnya.

Setelah insiden di Benghazi tersebut, sebuah panel independen dibentuk untuk menyelidikinya dengan hasil yang tidak menuding Clinton bersalah atau gagal secara langsung.
Bagaimanapun sebagian anggota Kongres tampaknya masih ingin mengetahui kenapa Clinton tidak menyadari perlunya penambahan aparat keamanan di pos-pos berisiko tinggi, seperti Libia.

Serangan sekelompok pria bersenjata atas Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi itu berlangsung setelah unjuk rasa di Mesir untuk menentang film yang dibuat di Amerika Seriat yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

0 komentar:

Posting Komentar