BLOGGER INI MASIH DALAM TARAF RANCANGAN

Rabu, 23 Januari 2013

Uni Eropa Bersikeras Tetap Bercokol di Somalia







Uni Eropa, Selasa (22/1) dalam sebuah statemen resminya mengumumkan akan melanjutkan operasi militernya di Somalia. Dalam statemennya itu Uni Eropa berdalih, peningkatan kekuatan militer Somalia untuk menjamin keamanan negara menjadi sebab lembaga Eropa itu tetap bercokol di Somalia.
Operasi Uni Eropa di Somalia dimulai sejak tahun 2010 dengan tujuan untuk mendukung pemerintah Mogadishu, dan sampai saat ini dikabarkan tiga ribu tentara Somalia mendapatkan pelatihan militer dari pasukan Uni Eropa.

Uni Eropa juga bersedia untuk tetap menjadi penyandang dana utama pasukan multinasional negara-negara Afrika yang bertugas di Somalia, Amisum (African Union Mission in Somalia). Sebagian besar tentara Amisum berasal dari negara Uganda dan Burundi.



Uni Eropa juga memimpin operasi melawan perompak-perompak laut di Samudera India yang dikenal dengan Atlanta Operation. Semua ini tidak bisa membantah kenyataan bahwa intervensi asing seperti yang dilakukan di sejumlah belahan dunia lain tidak pernah memberi kontribusi positif atas terwujudnya stabilitas.



Hadirnya pasukan Uni Eropa di Somalia menjadi sebab meluasnya konflik ke negara-negara sekitarnya, dan menambah rumit dimensi krisis di kawasan. Kendati pasukan Uni Eropa masih berada di Somalia, namun instabilitas di kawasan tidak pernah teratasi. Hal ini membuat kondisi hidup masyarakat Somalia semakin sulit. Pada saat yang sama para pengungsi Somalia hidup dengan kondisi yang lebih buruk. Menurut sejumlah laporan lembaga pembela hak asasi manusia, pengungsi Somalia yang lari ke Kenya mendapat perlakuan tidak manusiawi dari pihak kepolisian negara itu.



Munculnya ketegangan dan aksi bom bunuh diri di berbagai wilayah Kenya yang diduga dilakukan oleh kelompok pemberontak Somalia, ditengarai sebagai alasan aparat kepolisian Kenya memperlakukan para pengungsi Somalia dengan kasar.Pemerintah Kenya pada 18 Desember tahun lalu memaksa seluruh pengungsi untuk kembali ke kamp pengungsian Dadaab. Kamp pengungsian Dadaab terletak di wilayah perbatasan Kenya dengan Somalia, dan merupakan kamp pengungsi terbesar di dunia. Sejak Oktober tahun lalu militer Kenya masuk ke wilayah Somalia dengan dalih untuk memberantas kelompok teroris Al Shabaab, dan sejak 6 Juli 2012 resmi bergabung dalam operasi yang dilakukan Amisum. Sebelumnya negara-negara yang melakukan operasi menjaga perdamaian di Somalia, di bawah Amisum adalah Uganda, Burundi dan Djibouti.
 

Perdana Menteri Kenya, Raila Odinga menilai sejumlah peledakan yang terjadi di negaranya adalah teror. Ia mengatakan, "Langkah-langkah semacam ini tidak akan menghalangi Kenya mencapai tujuannya."

Instabilitas dinilai telah menjadi penghambat utama pembangunan Kenya dan sangat mempengaruhi perekonomian negara itu. Selain Kenya, Uganda juga dilanda sejumlah aksi peledakan yang diduga dilakukan oleh milisi bersenjata Al Shabaab. (IRIB Indonesia/HS)

0 komentar:

Posting Komentar